ACEH (PIYUNGANONLINE) – Menurut Sheikh Tariq Yousef, Khotib jumat di masjid New York mengatakan: “siapa saja yang membela Ibnu Taimiyah, menebar kebencian dan intoleran di dunia Islam, dan siapa saja yang membela Ibnu Abd al-Wahhab adalah ISIS, yang harus kita cap sebagai teroris. Ulama yang selalu mengkafirkan dan melaknat orang-orang Islam atau menganggap mereka najis adalah teroris.

Ia juga mengatakan bahwa Saudi telah menyuap negara-negara Arab untuk menyerang Yaman. Dengan ini saya menegaskan bahwa Saudi adalah sponsor utama isu-isu sektarian.

Oleh Ahmed Zain Oul Mottaqin

Kita sudah sampai pada zaman dimana para penyembelih leher-leher muslimin digelari sebagai "Mujahidin" dan apa yang mereka lakukan digelari sebagai "Jihad". (ditambah bonus jika mati dalam aksinya akan digelari sebagai syuhada, wangi dan tersenyum).

Dan hanya pemahaman Wahabi Takfiri yang bisa membuat seorang muslim menyembelih muslim lainnya dengan bertakbir.

CILACAP (PIYUNGANONLINE) - Karina, seorang rohaniawan yang telah mendampingi sejumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Jawa Tengah, menceritakan pengalamannya selama 14 tahun melayani di Nusakambangan.

Rina, panggilan akrabnya, merasa telah memiliki sebuah ikatan terhadap seluruh narapidana di Lapas Nusakambangan meski tidak memiliki hubungan darah. Diceritakan Rina, selama melayani di Nusakambangan, banyak narapidana yang curhat kepadanya tentang eksekusi mati yang akan mereka hadapi.

Target jangka panjang Kelompok gerilyawan yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bersumpah akan menghancurkan Ka’bah jika berhasil menguasai Arab Saudi. Mereka menyatakan Ka’bah menyebabkan seseorang “menyembah batu selain Allah”. 

Menurut Khaama Press, anggota senior ISIS, Abu Turab Al Mugaddasi, menegaskan hal itu melalui akun Twitter-nya. “Jika Allah menghendaki, kami akan membunuh mereka yang menyembah batu di Mekah dan menghancurkan Ka’bah. Orang-orang pergi ke Mekkah untuk menyentuh batu, bukan untuk Allah,” katanya.  

Oleh Dr. Tawfik Hamid, cendekiawan Mesir.

"Keyakinan saya Islam, spirit saya Kristen, hati saya Yahudi. Dan, di atas segalanya, saya seorang manusia"

Saya lahir dan hidup sebagai seorang Muslim, pengikut Islam.

Setelah serangan teror biadab yang dilakukan saudara seiman, dan setelah terlalu banyak aksi kekerasan yang dilakukan kaum Islam di banyak belahan dunia, sebagai seorang Muslim dan manusia saya merasa bertanggung jawab untuk berbicara jujur demi melindungi dunia dan kaum Muslim dari bencana dan perang peradaban yang bakal terjadi.

Oleh Ahmad Zainul Muttaqien

Eh si Santoso mati baunya wangi. Kemarin Siyono mati baunya juga wangi. Pokoknya teroris barbar & pembuat makar manapun yang mati akan mereka sebarkan dengan berita mayatnya wangi/tersenyum untuk mempengaruhi masyarakat kita yang AWAM RELIGIUS ini agar aksi KRIMINAL BERTOPENG AGAMA mereka dianggap benar dan bernilai kesyahidan. (padahal setelah saya zoom dan amati ulang tu mayat ga ada senyum2nya..)

Oleh CHANDRA WIGUNA Sebulan yang lalu saya sempat mendengar kabar bahwa Zakir Naik akan berkunjung ke dan akan mengadakan serangkaian acara di beberapa kampus di Indonesia. Kabar ini rupanya begitu menghebohkan sampai informasinya memenuhi newsfeed Facebook saya. Sebagian ada yang menantang para pengkritik Islam untuk datang ke acara tersebut, berharap Zakir Naik bisa menjawab argumentasi para pengkritik Islam yang selama ini tidak bisa mereka patahkan, atau mungkin lebih jauh berharap para pengkritik itu masuk Islam. Hmm.. Zakir Naik memang termasuk pendakwah yang terkenal.

Oleh Ade Armando

Beberapa hari yang lalu saya menulis status yang mengimbau agar kaum Muslim yang baik bekerjasama dengan orang-orang baik, tanpa membeda-bedakan agama orang lain itu. Saya juga menyebut orang Islam yang baik harus bekerjasama dengan Atheis (tidak percaya Tuhan) yang baik. Saya memperoleh banyak komentar.

Salah satu yang menarik adalah yang menyatakan bahwa tidak mungkin ada Atheis yang baik. Menurut orang ini, tidak mungkin ada Atheis yang benar-benar baik karena penentu mana yang baik dan yang buruk adalah Tuhan.

WIEN (PIYUNGANONLINE) - Pindah agama sebenarnya hal biasa tapi akan menjadi luar biasa karena masing-masing media memberitakannya seolah-olah itu menjadi berita yang menghebohkan. Dan masuk Islam atau Kristen menjadi menu utama di banyak media.

Fenomena keluar dari agama Islam, mulai terjadi pada para pengungsi asal Timur Tengah yang mencari suaka di Eropa. Hal semacam ini menjalar dari para pengungsi di Austria dan Jerman yang notabene, memiliki kebijakan pintu terbuka terhadap gelombang pengungsi.

Oleh Erizeli Jelly Bandaro

Hamka masih ingat ketika dia di jemput oleh Tentara karena tuduhan makar. Setelah melalui interogasi yang menghinakan dirinya, merendahkan dirinya akhirnya dia harus mendekam dalam penjaran selama 2 tahun 4 bulan. Selama ia dalam penjara itu semua penerbit takut mencetak bukunya. Ekonomi keluarga Hamka morat marit. Namun umi sang istri tetap tegar memberikan dukungan kepada suaminya. Umi sadar betul bahwa suaminya di zolimi.